This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 16 Agustus 2013

MEMBUKA PINTU LANGIT

Suatu sore yang cerah, saya sengaja menemui Almukaram TGH. Turmudzi Badruddin seorang Mursyid Tarekat Qadiriyah wa Naksabamdiyah wa Kholwatiyah di tempat i'tikapnya. Masjid Baiturrahman desa Bagu menjadi tempat l'tkap setiap tahunnya. Kebiasaan i'tikap sejak muda menjadi tradisi yang sampai saat ini masih dilakukannya. Memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan setiap tahunnya menjadi waktu untuk melakukan i'tikap. Semua kegiatan rutin yang dilakukannya selama ini, seperti majlis taklim, mengkaji tafsir, hadits dan Tasauf dilakukannya di tempat i'tikap. 

SURAT CINTA DARI TUHAN

Sekitar pukul 2.00 Wita. Dini hari, saya masih mendengar orang membaca alqur'an. Saya tidak mengetahui sumber suara itu, namun yang jelas bahwa suaranya sangat merdu dan dibaca dengan makhraj yang sangat fasih. Dalam hatiku, saya bergumam bahwa alangkah cintanya orang yang membaca alqur'an itu kepada Tuhannya. Membaca alqur'an sama saja dengan membaca surat cinta dari kekasihnya. Diturunkannya alqur'an kepada manusia melalui Rasulullah Muhammad Saw merupakan bentuk kecintaan dan kasih sayang Tuhan kepada ummat manusia khususnya ummat Islam.

Suara itu, terus saja terdengar merasuk ke dalam fikiran dan kalbuku. Tanpa sadar pandanganku tertuju ke dinding tempat jam tembok tergantung. Ternyata jarum jam sudah berada di angka 3.10 Wita dini hari. Artinya saya sudah duduk mendengarkan lantunan ayat suci alqur'an sekitar satu jam lebih. Hanya, saya mendengarkan suara lantunan itu bersifat monoton dan kemungkinan dibaca oleh seseorang yang sangat mencintai Tuhannya. Dia terus saja membaca tanpa digantikan orang lain, sehingga semakin kuat dugaanku bahwa memang hanya seseorang yang masih belum tertidur. Sementara yang lainnya tertidur pulas dengan tanpa merasa terganggu oleh lantunan bacaan ayat-ayat suci alqur'an di sebelahnya.