Setiap pemimpin punya cara dan strategi yang tidak sama untuk mendekati atau menyerap informasi rakyatnya. Strategi yang dijalankan tidak datang dari dunia antah berantah tapi dari pemikiran panjang dan konstruksi lapangan dibalut teori yang diinternalisasi.
Bupati H Fauzan Khalid, S. Ag. M. Si (HFK) dengan konsep pemimpin jamaq-jamaq terus bergerak memasuki jantung hati rakyatnya (blusukan). Strategi jamaq-jamaq merupakan konsep yang terlihat sederhana tapi butuh kematangan untuk dapat menerapkannya. HFK yang terlahir dari keluarga sederhana (bersahaja) biasa bertemu dengan masyarakat yang sederajat tapi tidak canggung bertemu dengan masyarakat kelas menengah dan tinggi.
Pemimpin jamaq-jamaq merupakan pemimpin yang sederhana, amanah, kerja keras, dan visioner atau berorientasi masa depan yang sejahtera dan berprestasi. Tentu saja konsep ini sedang berproses untuk diimplementasikan. Prestasi-prestasi yang diraihnya selama memipin Lombok Barat merupakan hasil kerja keras semua pihak di bawah komandonya.
SKPD dan ASN diajak berfikir positif oleh bupati HFK serta dihaimbau untuk menjaga marwah birokrasi yang melayani. Birokrat bertugas melayani masyarakat bukan dilayani. Inilah hakekat birokrasi yang sejati dan melayani.
Sebagai bupati HFK terus berusaha mengimplementasikan ilmu politik yang didapatkannya dari UGM Yogyakarta. Kemampuan memoligami ilmu politik dan kondisi real masyarakat membentuk dirinya menjadi pemimpin yang jamaq-jamaq untuk melayani masyarakat Lombok Barat yang dicintainya.
Saya terus bekerja keras didasari sifat tulus dan ikhlas, kata HFK suatu ketika. Biarkan orang berkata apapun tentang dirinya saya katanya. Saya tidak mau berpolemik dan semua hal tentang akan saya jawab dengan hasil karya dan kerja nyata untuk kesejahteraan bersama. Saya tidak lelah menyerap segala informasi saat berada di lapangan untuk dijadikan kebijakan. Gak ada yang salah dengan anggapan masyarakat tentang saya. Mengapa, karena mereka belum tahu (waq yar)
0 komentar:
Posting Komentar