Kamis, 30 Agustus 2012

POLITIK AKHLAKUL KARIMAH

Menjelang pesta demokrasi di daerah, suhu perpolitikan di NTB semakin memanas (lebih khusus Pilkada Lombok Barat). Banyak nama yang sudah disebut-sebut masyarakat untuk menjadi bakal calon bupati Lombok Barat, satu diantaranya adalah Tgh. Muharar Mahfuz. Bapak Tuan Guru sampai saat ini masih tercatat sebagai pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri Lombok Barat NTB.


Tgh Muharar Mahfuz rasanya sudah sangat dikenal masyarakat, baik sebagai politisi maupun sebagai tokoh agama yang selalu memberikan siraman penyejuk rohani bagi masyarakat di Nusa Tenggara Barat, wabil khusus di kabupaten Lombok Barat. Kemunculan bapak Tuan Guru sebagai bakal calon bupati Lombok Barat sudah sangat dirindukan oleh masyarakat gumi patut patut patcu. buktinya sudah tidak terhitung lagi masyarakat yang datang baik perorangan maupun kelompok organisasi. Kedatangan mereka tidak lain kecuali untuk memberikan dukungan kepadanya untuk siap dan menjadi bupati Lombok Barat.

Sebagai seorang tokoh agama dan pimpinan pesantren, tentu bapak Tuan Guru tidak bisa menolak keinginan dan dukungan masyarakat tersebut, hal itu merupakan amanah dan mohon doanya, katanya singkat. Di samping itu, peran parpol juga sangat penting sebagai pintu masuk dan gerbong yang akan membawanya menuju bupati Lombok Barat mendatang. koalisai partai dan rakyat menjadi satu kesatuan yang mutlak agar cita masyarakat bisa tercapai.

Menjadi bupati atau menjadi apapun bukan menjadi tujuan, kata Abun Harar, tetapi yang lebih penting adalah menjalankan amanah yang diberikan oleh semua elemen masyarakat gumi patut patuh patcu untuk menuju masyarakat yang berkeadaban, sejahtera, aman, demokratis dan berahklakul karimah.

Politik yang berakhlakul karimah sebagaimana nabi Muhammad Saw memimpin negara Madinah pantas untuk bumisasikan agar tidak tercatat di lembaran sejarah semata. Konsep-konsep negara Madinah harus dapat diterapkan di Lombok Barat sebagai penggalan dari pulau seribu masjid (bukan seribu masjid lagi kata sahabat Suhaimi Samsuri, tetapi seribu satu masjid)...kok bisa khan tambahannya Islamic Centre.

Tentu, harapan besar untuk merubah wajah Lombok Barat menjadi lebih sejahtera, menjadi amanah yang musti harus dibumisasikan oleh Abun Harar sebagai Balon bupati Lombok Barat mendatang. Atau siapapun yang akan menjadi pimpinan Lombok Barat nantinya (termasuk incamben).

Diakui atau tidak suhu perpolitikan di Lombok Barat semakin memanas, namun kondisi perpolitikan itu dapat dibikin adem, sejuk kalau semua pihak mau mengedepankan politik akhlakul karimah. Politik akhlakul karimah sederhananya dapat menerapkan nilai kesantunan dalam melakukan aktivitas politik, sehingga endingnya siapapun yang menjadi pemenang tetap harus menghormati yang kalah dan tidak disoraki. Begitu pula, siapapun yang menjadi pemenang atau menjadi bupati nantinya harus tetap berlaku nilai-nilai akhlakul karimah. Dengan demikian, kalah menang menjadi sesuatu yang lumrah atau sudah given menurut peraturan alam.

Semoga saja politik akhlakul karimah ini dapat menjadi perhatian bagi petarung sejati. Peran penyelenggara Pemilu atau KPU pada ranah ini menjadi sangat strategis terutama untuk menerapkan nilai-nilai politik akhlakul karimah di Lombok Barat (sebagaimana Rasulullah Saw dulunya). Pluralitas masyarakat Lombok Barat menjadi fakta empiris untuk diterapkannya politik ahklakul karimah itu. semoga. wallahul muwafiq ila Darissalam.

0 komentar: