Selasa, 20 November 2012

PANTAI GOA SUMBAWA

Sabtu, 3 Nopember 2012, sekitar 22.30 wita. Kami bersama 5 orang tim seleksi calon panwas baru saja aelesai menjalankan tugas wawancara dengan calon panwas se pulau Sumbawa, meliputi kota Bima. Kabupaten Bima. Dompu. Sumbawa Besar dan kabupaten Sumbawa Barat. Keluar dari ruangan ber ac, terasa kondisi udara Sumbawa Besar sangat panas dan ditambah dengan kondisi tubuh kami yang belum makan siang.


Akhirnya, kami memutuskan untuk keluar makan malam dan pilihannya ke pantai Goa labuhan Sumbawa. Awalnya, saya ragu pergi mencari makan sampai pinggir pantai segala, inginnya sih, cukup pesan nasi goreng di hotel dan tidur pulas. Terus terang malam itu saya sangat capek dan tubuh saya agak lemah. Kondisi tubuh seperti itu, terus terang sangat menghawatirkan saya, sebab saya selalu teringat pesan istri saya agar tetap menjaga kebugaran tubuh. Sebabnya tidak lain hanya takut penyakit demam berdarah kambuh lagi. Kata dokter sih begitu.

Tapi apa dinyana. Untuk kebersamaan dan mencari barokah darinya, saya ikut ke pantai goa malam itu. Sesampainya di pantai goa, saya sangat terkesan dan ternyata tempat kuliner. Untung saja saya ikut dan bisa menikmati santap malam di pinggir pantai goa dan duduk di berugak. Sungguh suasana seperti itu, sangat mengesankan dan serasa malam itu, saya sedang berada di lombok. Yah, itu hanya hanyalan saja.

Sungguh mengesankan dan sangat nikmat malam itu. Kami menikmati makan malam yang luar biasa. Kami lebih banyak makan ikan ketimbang makan nasi sebagai makanan pokok orang Indonesia. Ini makan kuliner yang luar biasa. Baru kali ini, saya menikmati makan ikan bakar yang luar biasa tapi sayang tidak ada kepiting.

Yah, sayang kami tidak bisa lama di pantai goa karena memang sudah sangat malam dan tidak ada yang bisa dilakukan. Kami tidak bisa melihat pantai goa malam itu, sangat gelap dan pencahayaan dari rembulan sebagai perwujudan ketaatan tidak ada. Malam itu memang posisi rembulan tidak tampak dan itu bukti sunnatullah berjalan sesuai kehendaknya.

Kamipun, kembali ke hotel transit sumbawa tempat kami menginap. Sepanjang perjalanan balik, suasana Sumbawa terasa lengang dan ada satu dua mobil dan sepeda motor lalu lalang. Ya, memang terlalu malam. Tentu suasana malam malam di sumbawa tidak bisa dibandingkan dengan suasana malam di Mataram terutama Senggigi.

Akhirnya, sekitar tiga puluh menit kami sampai di hotel hotel dan tidak ada aktivitas lain kecuali tidur nyenyak. Pantai goa tetap menjadi kenangan terutama makanan kuliner ikan bakarnya. Siapa lagi yang akan menikmati kuliner ikan bakar di pantai goa labuhan sumbawa. Wallahul muwafiq ila Darissalam.


0 komentar: