This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 16 Desember 2012

MEMILIH UNTUK TIDAK MEMILIH

Salah satu bentuk perilaku politik warga negara Indonesia adalah memilih untuk tidak memilih. Perilaku politik memilih untuk tidak memilih pada setiap perhelatan demokrasi (baca pemilihan umum) semakin meningkat. Sebabnya bisa beraneka ragam mulai dari tidak mendapatkan surat panggilan, malas memilih, berada di luar negeri dan sampai tidak mau memilih sebagai sebuah pilihan. Kesemua alasan tersebut kalau disederhanakan bahwa warga masyarakat sudah pesimis untuk memilih atau tidak memilih akan sama saja. Maksudnya siapapun yang terpilih sebagai pimpinan negara akan tetap berada di muara gading kekuasaan yang lambat laun lupa nasib rakyatnya.

Sabtu, 15 Desember 2012

PERILAKU POLITIK MENJELANG PILKADA

Tanggal 13 Mei 2013 mendatang, masyarakat Nusa Tenggara Barat siap melaksanakan pemilihan umum gubernur dan wakil gubernur NTB. Kesiapan pelaksanaan perhelatan demokrasi lima tahunan itu dinyatakan oleh Ketua KPU NTB Fauzan Khalid, M. Si saat acara sosiaisasi di Hotel Lombok Raya Mataram. Siapnya penyelenggaraan pesta demokrasi itu setidaknya dapat dilihat dari telah selesainya perekrutan para penyelenggara pemilu seperti Panwas Kabupaten sampai kecamatan, Panitia Pemilih Kecamatan dan Panitia Pemungutan Suara di desa.

Rabu, 12 Desember 2012

SIAPA GUBERNUR BUMI GORA MENDATANG?

Dari beberapa hasil obrolan yang saya lakukan dibeberapa tempat di Lombok dengan pelbagai kalangan mulai dari petani, kusir cidomo, tukang ojek, pengusaha, akademisi, sampai politisi, ternyata mereka tidak terlalu antusias menyambut perhelatan pemilu kepala daerah. Buktinya ketika dalam obrolan saya sampaikan bahwa tanggal 13 Mei 2013 mendatang akan ada pemilihan gubernur. Mereka tampak biasa-biasa saja dan bahkan diantara mereka ada yang berucap, oh, mau pemilihan gubernur lagi ya...memang gubernur yang sekarang sudah berhenti?

NOL KILOMETER SURAMADU

Tepat pukul 11.00 Wib. Saya melewati nol kilometer jembatan Surabaya Madura atau disingkat SURAMADU. Awalnya tidak ada rencana untuk pergi ke Suramadu, tetapi atas ajakan beberapa sahabat saya dari beberapa ketua PTAIS, seperti Ibu Supiatun Shafwan, MA, ketua Stai Nurul Hakim, Kediri, Lombok Barat, H. Lalu Fahri, MH, ketua Stit Palapa Nusantata, Keruak, Lotim, serta H. Sams
ul Hadi, ketua Stai Al Amin Gerisik, Lombok Barat, akhirnya kita bersepakat untuk pergi bersama. Perjalanan lebih menyenangkan atas kesertaan Dr. Hj. Zumratul Mukafah, M. Ag beserta suami bersama kami.

POLIGAMI POLITIK

Pada acara istirahat dalam suatu acara raker koordinasi pimpinan PTAIS di hotel utami Surabaya, saya berdiskusi sangat serius dengan beberapa kawan tentang permasalahan poligami yang dilakukan oleh calon pemimpin (entah itu sebagai calon kepala daerah dan apalagi calon presiden). Ada pertanyaan mendasar yang disampaikan, apakah poligami termasuk dalam katagori cacat moral sehingga setiap menjelang perhelatan demokrasi selalu menjadi permasalahan yang disampaikan publik? Kata kawan lainnya, bukankah poligami hanya perkara sunnah semata, kenapa didorong ke ranah politik.