Rabu, 12 Desember 2012

SIAPA GUBERNUR BUMI GORA MENDATANG?

Dari beberapa hasil obrolan yang saya lakukan dibeberapa tempat di Lombok dengan pelbagai kalangan mulai dari petani, kusir cidomo, tukang ojek, pengusaha, akademisi, sampai politisi, ternyata mereka tidak terlalu antusias menyambut perhelatan pemilu kepala daerah. Buktinya ketika dalam obrolan saya sampaikan bahwa tanggal 13 Mei 2013 mendatang akan ada pemilihan gubernur. Mereka tampak biasa-biasa saja dan bahkan diantara mereka ada yang berucap, oh, mau pemilihan gubernur lagi ya...memang gubernur yang sekarang sudah berhenti?


Beragam pendapat masyarakat tentang perhelatan pemilu gubernur mendatang, sebagaimana tersebut di atas wajar dan normal karena memang KPU belum maksimal untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat. Ketidak tahuan masyarakat pada aras ini tidak dapat dipersalahkan dan apalagi masyarakat selama ini hanya menjadi objek politik atau pada akhirnya dipaksa untuk memilih calon pemimpinnya. Selaku masyarakat, saya berharap agar KPU segera untuk melakukan sosialisasi tentang sampai mana tahapan pemilu gubernur sudah berproses.

Memang sekarang ini, kita selaku masyarakat sudah mulai dihadapkan atau dipusingkan dengan banyaknya foto balon gubernur yang sudah nampang di sepanjang perjalanan. Tidak cukup di space iklan yang sudah tersedia, foto-foto balon gubernur juga di tempelkan pada pohon kayu, pagar rumah penduduk, tiang listrik dan pada semua tempat yang dimungkinkan untuk itu. Memang sih, masyarakat tidak pernah protes kenapa tembok rumah dan pagar rumahnya ditempelkan foto-foto orang yang tidak mereka kenal dan karena memang belum terkenal sehingga pemasangan pamplet dilakukan secara serampangan dan tanpa permisi. Saya yakin mereka akan diam tetapi saya tidak yakin juga kalau mereka tidak akan bereaksi, minimal bertanya foto siapa ini ya.

Saya fikir, para penyelenggara pemilu dan pemda harus mengatur etiket pemasangan segala jenis peraga pemilu sehingga tampak indah terlihat oleh para tamu, apalagi pesona Lombok dan NTB sebagai tujuan wisata dunia. Boleh saja, mereka mengiklankan dirinya tetapi harus tetap menjaga keindahan dan etiket agar masyarakat yang ditempeli pamplet dan alat peraga balon gubernur tidak ngerumun atau atau bicara di belakang, syukur-syukur tidak sampai menyumpahi. Apa sih, beratnya mereka meminta keihlasan masyarakat untuk ditempeli rumah atau pagar rumahnya. Apalagi masyarakat mau terus mendukungnya atau memilihnya. Tidak ada salahnya untuk mencoba memperhatikan perkara yang remeh itu dan secara sosiologis pastinya punya pengaruh.

Sudah banyak nama balon gubernur yang sudah menjadi pembicaraan publik di NTB. Sayangnya, dari sekian nama yang sudah muncul hanya sedikit saja dari mereka yang diketahui publik. Sehingga pada aras ini, semua cara harus dilakukan untuk memperkenalkan dirinya kepada masyarakat, tetapi tidak dengan cara serampangan. Semua hal kecil yang tidak terpikirkan dalam mensosialisasikan dirinya, harus mulai di garap misalnya saja meminta keihlasan masyarakat untuk ditempeli rumah dan pagar rumahnya dengan pamplet dirinya. Tim sukses semua balon gubernur harus memperhatikan etiket pemasangan peraga itu.

Kita, mendukung siapapun yang maju menjadi balon gubernur pada pemilu gubernur tanggal 13 Mei 2013 mendatang. Semakin banyak yang menjadi calon gubernur berarti menandakan kuantitas dan kualitas putra terbaik NTB semakin membaik. Stok pemimpin NTB semakin variatif dan persaingan untuk menjadi pemimpin mungkin akan lebih demokratis. Minimal dilihat dari banyaknya balon gubernur yang muncul dan memperkenalkan dirinya sebagai calon gubernur mendatang.

Adalah mantan gubernur NTB H. Harun Alrasyid, M.si sudah dapat dipastikan akan ikut bersaing pada pemilu gubernur pada tanggal 13 Mei 2013 mendatang. Kepastian Harun diikuti pula putra-putra NTB lainnya, seperti Mayjen Pol. Drs. Lalu Suprapta, MM, Jendral Pol Dr. Faruk Muhammad, Drs. H. Nurdin Ibrahim, M.si, lalu Ranggalawe, Sunardi Ayup, KH. Dr. Zulkipli Muhadly, MM, Hj. Wartiah, M.pd, H. Bonyo Tamrin Rayes, Dr. H. Zaini Aroni, M. Pd, dan ketua DPW PKS NTB, serta gubernur incamben TGB. Dr. Zainul Majdi, MA yang sudah memastikan dirinya untuk maju kembali dan bersaing untuk menjadi gubernur.

Siapapun yang terpilih menjadi gubernur pada tanggal 13 Mei 2013 mendatang, itulah putra terbaik pilihan masyarakat NTB. Siapapun dia, harus mengemban amanah rakyat untuk membawa masyarakat dan daerah NTB menjadi lebih baik. Masyarakat NTB harus lebih sejahtera dari sekarang ini, terutama diukur dari tingkat pendapatan masyarakat perharinya. Yang terpenting tentunya dan harus disadari bahwa gubernur NTB mendatang adalah gubernur NTB dalam arti yang sebenarnya, milik semua orang NTB. Titik. Itu saja, tidak perlu muluk-muluk, kata sahabat saya di sebuah warung kopi di Narmada. Siapapun gubernurnya, tegasnya. Semoga kita dapat memilih gubernur dengan aman dan demokratis dengan berlandaskan nilai kejujuran. Wallahul muwafiq ila Darissalam.


0 komentar: