Minggu, 28 Januari 2018

BUPATI HFK PACU SEMANGAT WIRAUSAHA

Desa Banyu Mulek kecamatan Kediri Lombok Barat sudah lama dikenal sebagai sentra kerajinan Gerabah yang berkualitas. Tangan-tangan trampil cekatan membuat beraneka bentuk produk sesuai mal yang ada. Ada kendi, tempat minum, tempat air, kete, asbak, dan aneka produk kerajinan gerabah lainnya.

Keterampilan para perempuan Banyu Mulek membuat aneka bentuk gerabah merupakan turunan atau warisan dari orang tuanya. Hampir sebagian besar warganya memang hidup dari hasil gerabah. Maka tidak usah heran, jika berkunjung ke desa Banyu Mulek kita akan dapatkan aneka produk gerabah berserakan di sekitar rumah warga.

Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, S. Ag. M. Si berkesempatan melihat secara langsung aktivitas warganya. Pada saat berada di salah satu rumah warga pengrajin gerabah bupati HFK disambut hangat dan sambil bercanda bersama ibu-ibu pengrajin. Terlihat bupati HFK tertawa lepas. Bupati saat kunjungannya memgajak pengrajin untuk terus meningkatkan kualitas produknya sehingga semakin diminati oleh pasar mancanegara. 

Bunyu Mulek menjadi terkenal karena kerajinan gerabah. Namun jangan salah, desa ini juga terkenal karena semangat keagamaan yang kuat. Religiusitas warganya termaktub pada masjid kembar yang mereka bangun di pusat desanya. Juga, para orang tua menyekolahkan anak-anaknya ke Ponpes yang ada di kecamatan Kediri seperti Ponpes Nurul Hakim. Hal itu membuktikan sifat religiusitas warga Banyu Mulek di balik kerajinan gerabah sebagai sumber ekonominya. 

0 komentar: