Beberapa
orang heran atau bahkan mengeluh terhadap kondisi cuaca yang cepat
sekali berubah. Setidaknya itu yang saya alami ketika perjalanan
menggunakan jasa angkutan Lion Air dari Bandara internasional Ngurai Rai
Bali menuju Kota Bandung. Cuaca sepanjang perjalanan sangat baik, cerah
dan pesawat yang kami tumpangi tidak mengalami guncangan. Terasa nyaman
berada dalam pesawat dan sempat tertidur pula.
Selama satu jam dan 10 menit penerbangan si pramugari cantik
menginformasikan bahwa pesawat akan segera landing di Bandara
Internasional Husein Sastranegara Bandung. Kami pun mulai mengencangkan
ikat pinggang dan merasakan pesawat bergoyang karena menembus awan
hitam. Kondisi yang biasa ketika semua pesawat akan landing.
Sudah hampir 10 menit, pesawat terus saja berputar-putar keluar masuk
menembis awan dan berbelok menghindari awan hitam pekat yang mungkin
berbahaya bagi pesawat terbang. Kami semakin heran kenapa pesawat tidak
landing juga. Kira-kira sudah 20 menit berputar-putar di atas kota
Bandung, barulah sang pilot menginformasikan bahwa pesawat tidak
diijinkan landing karena cuaca buruk yang menyelimuti bandara Husein
Sastranegara Bandung. Karena itu, sambil menunggu cuaca membaik, kita
akan terus berputar di atas kota Bandung selama 20 menit ke depan, kata
Pilot Lion Air.
Setelah lebih dari waktu yang diinformasikan,
si pramugari menginformasikan bahwa kita akan segera memdarat di Bandara
Intermasional Soekarno Hatta di jakarta. Lah, kata para penumpang
kenapa di Jakarta, tanya seorang penumpang yang seakan menjadi wakil
penumpang lain untuk tahu alasan ke Jakarta. Si pramugari cantik
menjwab, karena belum diijinkan mendarat di bandara tujuan dan bisa
membahayakan. Kami pun memahami kondisi cuaca itu dan tidak ada komentar
apapun dari penumpang.
Dalam kondisi penantian cuaca membaik
di dalam pesawat yang parkir di Bandara Soekarno Hatta saya berdiskusi
dengan penumpang yang duduk di sebelah tentang perubahan dan tidak
tepatnya musim penghujan dalam tiga tahun terakhir ini. Kata penumpang,
seharusnya saat ini sudah memasuki musim kemarau tetapi masih saja
hujan. Ada apa dengan alam ini? Dia yang bertanya dia pula yang menjawab
pertanyaannya sendiri. Akhirnya, saya menjawab pertanyaan penumpang
tadi begini sahabat, terserah Tuhan sajalah. Apakah mau hujan di musim
kemarau atau kemarau di musim hujan, biarkan itu kuasa Tuhan dan hal ini
menjadi bukti bahwa Tuhan tidak mau diatur. Karena Tuhan pencipta dan
berkuasa atas mahluknya. Wallahul muwafiq ila Darissalam.
Hotel Ciumbaleuit, Bandung, 12062013.06.00.29
Senin, 17 Juni 2013
TERSERAH TUHAN SAJA
00.02
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar