Dasar
manusia. Keluh kesah seolah sudah menjadi bagian hidup manusia. Musim
panas mengeluh kepanasan dan ketika musim penghujan datang manusia
mengeluh kebanjiran. Apa maunya manusia, mau menyalahkan Tuhan atau
galau tentang alam yang sudah tidak ramah lagi terhadap manusia.
Memang alam sudah mulai murka. Saat hujan turun mengguyur gumi gora beberapa waktu lalu, alam betul-betul
murka. Di beberapa tempat di lombok hujan disertai angin kencang
menumbangkan pepohonan di sepanjang jalan desa Bagus-Medas tumbang
menghalangi jalan umum dan beberapa rumah juga gudang pertokoan
terangkat atapnya lalu dihempaskan di tanah lapang. Ada apa dengan
alam-ku, adakah alam sudah murka dengan ulah dan perilaku manusia?
Apakah ini bentuk balasan alam terhadap manusia yang sudah tidak ramah
terhadap alam? Entahlah.
Kejadian apapun yang mengitari
manusia, pasti berkaitan dengan hukum kausalitas atau sunnatullah.
Kemurkaan alam tidak berdiri sendiri tetapi ada keterkaitan dengan ulah
dan perilaku manusia terhadap alam. Datangnya banjir bandang yang
memporak porandakan perkampungan manusia akibat dari penggundulan hutan
yang tidak terkontrol atau membabi buta. Panas bumi yang tinggi menjadi
akibat lain dari perilaku tidak terkontrol terhadap alam.
Apa
yang bisa dilakukan untuk menghentikan kemurkaan alam? Hemat saya,
kita kembalikan saja kepada Tuhan segala urusan seraya memperbanyak
istigfar atas segala kehilapan dan kesalahan manusia. Bertaubat menjadi
kata kunci untuk membuat alam tidak semakin murka. Tuhan pasti akan
menerima pertaubatan manusia selama manusia serius untuk bertaubat.
Bukti keseriusan taubat manusia dapat berupa kesediaan untuk mengganti
pepohonan yang telah di tebangnya secara membabi buta. Kemudian manusia
bisa merubah perilakunya seraya berdamai dan mengakrabi alam dengan
penuh kecintaan. Semoga perubahan perilaku manusia terhadap alam dapat
membuat alam lebih bersahabat dengan manusia kembali. Tumbangnya pohon
di depan kampus menjadi cerita akhir kemurkaan alam. Semoga. Wallahul
Muwafiq ila Darissalam
STAI Nurul Hakim, Kediri, 08112013.16.49
Selasa, 19 November 2013
ALAM MULAI MURKA
22.57
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar