Senin, 22 Juli 2013

UMUR PENDEK TETAPI BERKAH

Salah satu kelebihan nabi Nuh As dan kaumnya yakni dikarunia umur yang panjang sehingga mencapai 1000 tahun. Sementara nabi Muhammad Saw dikarunia umur 60 sampai 70-tahun (mungkin ada yang lebih). Panjang pendeknya umur manusia terbaik yakni yang membawa berkah atau manfaat bagi orang lain.

Alkisah, pada zaman nabi Nuh As, ada seorang ibu yang nangis sesenggukan karena anaknya meninggal dunia pada umur 70-an tahun. Kasihan anakku, kasihan anakku, masih kecil sudah meninggal dunia. Kemudian nabi Nuh As lewat yang mendapati si ibu yang masih menangis sesenggukan. Lalu nabi Nuh As. Bertanya, apa gerangan yang membuat ibu menangis? Tanya nabi. Ibu menjawab, wahai nabi Allah Nuh, bagaimana saya tidak menangis, kasihan anak saya, masih kecil sudah meninggal dunia. Ketahuilah wahai ibu, bahwasanya kelak akan datang suatu kaum yang umurnya berkisar 60 sampai 70-an tahun, karenanya jangan terlalu bersedih. Kemudian si ibu menjawab, seandainya pada zaman itu, saya diberikan kesempatan untuk hidup, niscaya saya akan memanfaatkan umurku hanya untuk mengabdi dan beribadah kepada Tuhan.


Sebenarnya umur manusia telah ditetapkan kadarnya oleh Allah Swt. Panjang pendeknya umur manusia sudah ditetapkan jauh sebelum manusia dilahirkan. Bila datang saatnya, tiada seorangpun yang kuasa untuk memperpendek dan memperpanjang umur manusia dari kadarnya. "Paiza ja'a ajalukum la takhiruna sa'atan wala yastakdimun", firman Allah Swt dalam Alqur'an. Maknanya apabila tiba ajalmu atau waktumu, tiada seorang pun bisa memajukan dan menundanya.

Kita sadari bahwa yang dimaksud nabi Nuh As pada dialog di atas yakni kaum nabi Muhammad Saw. Dari berbagai keterangan, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kita sebagai pengikut nabi Muhammad Saw memang dikarunia umur yang relatif pendek bila dibandingkan dengan umur kaum sebelum kita. Umur 70-an saja kita sudah tanpak lemah, rambut sudah putih semua, kulit mulai keriput dan mulai sedikit pikun (zaman nabi Nuh As. Masih tergolong anak-anak).

Dengan umur relatif pendek, apa yang bisa kita lakukan? Tentu jawaban normatifnya yakni mengabdi dan beribadah kepada Allah Swt. Namun sayang, tidak sedikit diantara kita ummat Muhammad Saw yang menyia-nyiakan umur dengan melakukan perbuatan maksiat dan mungkar. Sehingga waktu ibadah kita hanya sedikit yang termanfaatkan untuk beribadah dan memberi manfaat untuk orang lain.

Namun demikian, kasih dan sayang Tuhan tidak pernah terhenti kepada kita ummat Muhammad Saw. Banyak media ibadah yang terhampar luassebagai ladang ibadah dan pertaubatan. Salah satunya yakni kewajiban ibadah di bulan Ramadhan tiap tahunnya. Detik-detik nafas kehidupan yang dijalani pun tidak lepas dari ladang ibadah, misalnya membaca satu huruf dari alqur'nul karim, menyingirkan duri jalanan (agar tidak mecelakai orang lain), hatta sampai memberi sedekah pada dhuafa. Sungguh Tuhan Maha sayang kepada ummat Muhammad Saw. Karena begitu pendeknya kadar umur kaum Muhammad Saw. Maka yang terbaik dilakukan yakni memanfaatkan umur hanya untuk beribadah dan memberi manfaat bagi orang lain. Dengan demikian umur akan membawa berkah bagi diri dan orang lain. Ini inti sari dari keberagamaan sejati. Wallahul Muwafiq ila Darissalam.

Tanak Beak, 17072013.05.59.59


0 komentar: