Salah
satu kelebihan nabi Nuh As dan kaumnya yakni dikarunia umur yang
panjang sehingga mencapai 1000 tahun. Sementara nabi Muhammad Saw
dikarunia umur 60 sampai 70-tahun (mungkin ada yang lebih). Panjang
pendeknya umur manusia terbaik yakni yang membawa berkah atau manfaat
bagi orang lain.
Alkisah, pada zaman nabi Nuh As, ada seorang ibu yang nangis sesenggukan karena anaknya
meninggal dunia pada umur 70-an tahun. Kasihan anakku, kasihan anakku,
masih kecil sudah meninggal dunia. Kemudian nabi Nuh As lewat yang
mendapati si ibu yang masih menangis sesenggukan. Lalu nabi Nuh As.
Bertanya, apa gerangan yang membuat ibu menangis? Tanya nabi. Ibu
menjawab, wahai nabi Allah Nuh, bagaimana saya tidak menangis, kasihan
anak saya, masih kecil sudah meninggal dunia. Ketahuilah wahai ibu,
bahwasanya kelak akan datang suatu kaum yang umurnya berkisar 60 sampai
70-an tahun, karenanya jangan terlalu bersedih. Kemudian si ibu
menjawab, seandainya pada zaman itu, saya diberikan kesempatan untuk
hidup, niscaya saya akan memanfaatkan umurku hanya untuk mengabdi dan
beribadah kepada Tuhan.
Sebenarnya umur manusia telah
ditetapkan kadarnya oleh Allah Swt. Panjang pendeknya umur manusia sudah
ditetapkan jauh sebelum manusia dilahirkan. Bila datang saatnya, tiada
seorangpun yang kuasa untuk memperpendek dan memperpanjang umur manusia
dari kadarnya. "Paiza ja'a ajalukum la takhiruna sa'atan wala
yastakdimun", firman Allah Swt dalam Alqur'an. Maknanya apabila tiba
ajalmu atau waktumu, tiada seorang pun bisa memajukan dan menundanya.
Kita sadari bahwa yang dimaksud nabi Nuh As pada dialog di atas yakni
kaum nabi Muhammad Saw. Dari berbagai keterangan, kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa kita sebagai pengikut nabi Muhammad Saw memang
dikarunia umur yang relatif pendek bila dibandingkan dengan umur kaum
sebelum kita. Umur 70-an saja kita sudah tanpak lemah, rambut sudah
putih semua, kulit mulai keriput dan mulai sedikit pikun (zaman nabi Nuh
As. Masih tergolong anak-anak).
Dengan umur relatif pendek,
apa yang bisa kita lakukan? Tentu jawaban normatifnya yakni mengabdi dan
beribadah kepada Allah Swt. Namun sayang, tidak sedikit diantara kita
ummat Muhammad Saw yang menyia-nyiakan umur dengan melakukan perbuatan
maksiat dan mungkar. Sehingga waktu ibadah kita hanya sedikit yang
termanfaatkan untuk beribadah dan memberi manfaat untuk orang lain.
Namun demikian, kasih dan sayang Tuhan tidak pernah terhenti kepada
kita ummat Muhammad Saw. Banyak media ibadah yang terhampar luassebagai
ladang ibadah dan pertaubatan. Salah satunya yakni kewajiban ibadah di
bulan Ramadhan tiap tahunnya. Detik-detik nafas kehidupan yang dijalani
pun tidak lepas dari ladang ibadah, misalnya membaca satu huruf dari
alqur'nul karim, menyingirkan duri jalanan (agar tidak mecelakai orang
lain), hatta sampai memberi sedekah pada dhuafa. Sungguh Tuhan Maha
sayang kepada ummat Muhammad Saw. Karena begitu pendeknya kadar umur
kaum Muhammad Saw. Maka yang terbaik dilakukan yakni memanfaatkan umur
hanya untuk beribadah dan memberi manfaat bagi orang lain. Dengan
demikian umur akan membawa berkah bagi diri dan orang lain. Ini inti
sari dari keberagamaan sejati. Wallahul Muwafiq ila Darissalam.
Tanak Beak, 17072013.05.59.59
Senin, 22 Juli 2013
UMUR PENDEK TETAPI BERKAH
00.57
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar