Ahad (14/10/2012) malam ini di Lapangan
Muhajirin Praya Lombok Tengah, Bupati Lombok Tengah H. Suhaili FT
bersama masyarakat Lombok Tengah mengadakan seremonial zikir akbar dalam
rangka memperingati HUT Lombok Tengah ke-67. Acara zikir Akbar
merupakan puncak kegiatan HUT Lombok Tengah ke-67 dengan menghadirkan
Ustadz H Arifin Ilham dari Jakarta. Sangat cerdas dan momen yang
tepat diputuskan oleh sang Bupati untuk mengajak masyarakat Lombok
Tengah berzikir di tengah curat marutnya kehidupan masyarakat dan disaat
alam ini sudah mulai tidak ramah lagi kepada manusia. Dalam kata
iftitahnya Ustadz Arifin Ilham tidak hanya mengajak masyarakat berzikir,
tetapi alam juga dapat berzikir, bulan gemintang dan semua mahluk
lainnya juga dapat ikut berzikir.
Dibeberapa daerah dan
beberapa tempat di Lombok, telah terjadi kekeringan yang berkepanjangan.
Di Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian Sumatera, air menjadi barang
langka dan sangat dibutuhkan oleh manusia, menurut informasi harga
per-liternya melebihi harga minyak tanah. Sementara di beberapa tempat
di Lombok Tengah sendiri, tanda-tanda kita sudah mulai kesulitan air
sudah mulai tampak, tetapi belum kita sadari. Coba perhatikan saja,
debit air sumur kita sangat jauh berkurang dan bahkan ada yang
mongering. Debit air sungai babak yang ada dibeberapa tempat sudah
sangat kecil. Sudahkah kita bertanya, minimal pada diri kita, mengapa
sumur-sumur kita mengalami kekeringan dan mengapa debit air sungai
babak sudah sedemikian kecil?. Hal itu pertanda bahwa bumi kita sudah
mulai renta dan kemampuan atau daya untuk menyimpan air sudah mulai
berkurang.
Dengan kemampuan teknologi yang dirancang manusia,
kini para ilmuan sudah mulai mencari sumber-sumber mata air di luar
bumi, seperti di planet Yupiter tetapi belum menemukan potensi air
melebihi planet bumi tempat kita hidup saat ini. Apa artinya? Tentu,
kita dituntut untuk bagaimana merawat bumi ini dengan sebaik-baiknya,
dengan cara merawat pepohonan dan mengajak alam ini berzikir. Mengapa
perlu berzikir sebagai salah satu media untuk merawat alam ini? Hasil
penelitian ilmuan Jepang tentang bagaimana reaksi air yang di tempatkan
di dua bejana berbeda, ketika dibacakan asma-asma Allah. Hasilnya,
Ketika satu bejana yang berisi air saat dibacakan asma Allah, air itu
mereaksi dan memunculkan energy positip, bergerak, dan berirama bagaikan
music mengalun. Sementara, air di satu bejana yang tidak dibacakan
apa-apa tidak memunculkan reaksi apapun. Subhanallah, Maha Suci Allah.
Sungguh suatu keindahan dan patut kita bersyukur sebanyak mungkin,
bahwa kita di besarkan dalam bingkai iman dan Islam. Dimana di dalamnya
kita dituntun untuk berzikir dan mengucapkan asma-asma Allah…ketika kita
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh wadag ini. Maha suci Allah.
Bayangkan…hadirin rahimakumullah, melalui air yang kita minum...kita
bisa bacakan “bismillahirrahmanirrahiem” dan melalui makanan yang masuk
ke dalam tubuh kita…lalu bisa kita berdoa sebelumnya. Sungguh…itu
berarti di dalam tubuh kita mengalir suatu energy positip yang
berasaskan eksistensi Ilahiyyah, oleh karenanya…mari kita lebih banyak
lagi bersyukur sembari terus berzikir yang banyak.
Firman Allah
dalam surat al_ahzab 41- 42 yang artinya: “ hai orang-orang yang
beriman, berzikirlah kalian kepada Allah dengan dzikir yang banyak. Dan
bertasbihlah kalian kepada-Nya di waktu pagi dan petang”.
Perintah zikir di atas, sebenarnya mencakup dua pengertian, yaitu zikir
dengan hati dan zikir dengan membaca bacaan-bacaan yang telah diajarkan
Rasulullah Saw. Baik berupa doa-doa atau yang lainnya, seperti halnya
tasbih, tahmid atau takbir pada setiap selesai mengerjakan shalat. Akan
tetapi zikir dengan lisan ini agak sulit dilaksanakan dalam setiap
waktu, lantaran lisan kita suatu saat masih diperlukan untuk
berkomunikasi dengan sasama, sehingga tidak mungkin dalam suatu waktu
kita membaca zikir dan berkomunikasi sekaligus.
Adapun zikir
dengan hati, hal ini dapat dilakukan di saat kapanpun dan di tempat
manapun. Karena hati, tempat iman, tempat niat yang menjadi syarat
sahnya ibadah dan tempat memandang Allah terhadap hamban-Nya. Pada ayat
di atas, Allah memerintahkan agar memperbanyak zikir kepada-Nya. Hal ini
menunjukan akan banyaknya kebutuhan hamba dan ketergantungannya kepada
Ilahi Rabbi, dan tak mungkin sekejap-pun kita melepaskan diri dari
pertolongan Allah dan melupakan-Nya…sebagaimana yang dilakukan oleh ulul
albab, orang-orang yang dikaruniai pikiran dan digunakan untuk
bertafakkur tentang ciptaan-ciptaan Allah. Firman Allah dalam surat
Ali-Imran 191 yang artinya: “…yaitu orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (sambil berucap), ya Tuhan kami,
tidakkah engkau menciptakan ini dengan sia-sia, maha suci engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka”.
Ayat ini mengisyaratkan
bahwa zikir yang dilakukan oleh ulul albab di manapun, kapanpun dan
dalam keadaan bagaimanapun mereka berada, merupakan realisasi dari
eksistensinya sebagai manusia, mahluk ciptaan Allah Swt. Secara
prinsipil, kepribadian suatu mahluk senantiasa terpaut kepada yang
menciptakannya, yaitu Allah swt. Bagaimana mungkin, suatu ciptaan dapat
melepaskan diri dari penciptanya. Sebab keberadaan sebuah ciptaan,
sangat dimungkinkan untuk dipengaruhi atau ditentukan oleh
penciptaannya. Oleh karena itu, melaksanakan perintah berzikir ini
merupakan ciri dasar manusia beriman sebagai manifestasi dari suatu
mahluk yang dikarunia albab atau pikiran.
Bagi orang-orang yang
merambah jalan Allah atau ahli thariqah, mereka sepakat bahwa dzikir
merupakan kunci pintu gerbang untuk bertemu dengan Allah dan dzikir
merupakan pembuka sekat kegaiban, penarik kebaikan-kebaikan dan pelipur
keterasingan. Dzikir merupakan pancaran kewalian dan pendorong kepada
ma’rifat Allah swt. Yang lebih menarik lagi mengenai dzikir, rasulullah
Saw dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari
sahabat Abu Hurairah r.a, beliau bersabda (yang artinya): “menang
orang-orang mufarrad, para sahabat bertanya, siapa itu para mufarrad?
Rasulullah Saw, menjawab, mereka para laki-laki dan perempuan yang
banyak berzikir kepada Allah Saw”. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa,
“tidaklah suatu kaum duduk berzikir kepada Allah melainkan para malaikat
akan mengelilinginya, rahmat Allah akan melimpahinya, kedamaian akan
turun kepadanya dan Allah akan menuturkan kepada mereka yang berada di
sisi-Nya” (HR Muslim).
Itulah antara lain, keutamaan dan hikmah
dzikir yang diungkapkan oleh rasulullah Saw. Apabila kita mau berzikir
dan ingat kepada Allah, maka Allah pun akan selalu ingat kepada kita,
dan jika kita lupa kepada Allah, maka Allah pun akan lupa kepada kita.
Di tengah-tengah kealpaan kita mengingat Allah…maka Allah mengingatkan
kita dengan berbagai bentuk ujian dan cobaan entah itu, kabakaran hutan,
gunung meletus, air sumur kering, debit air disungai semakin mengecil
dan bahkan sampai ditimpakan penyakit. Oleh karena itu, semua urusan
keduniawian, hendaklah jangan sampai melalaikan kita dari dzikrullah,
sebab merupakan kerugian besar kalau sampai kita melupakan-Nya. Firman
Allah dlm surat al-munafiqun 9 yang artinya: Hai, orang-orang yang
beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari
dzikrullah. Barang siapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah
orang-orang yang merugi.
Pada hakikatnya dzikir adalah usaha
untuk menjaga kita agar jangan sampai lupa kepada Allah Swt, sebab untuk
dapat mencapai derajat ulul albab, seseorang harus selalu mengingat
Allah dimanapun, kapanpun dan dalam keadaan apapun ia berada. Karenanya,
marilah kita memulai berusaha untuk berzikrullah sedikit demi sedikit,
dengan cara yang sabar, ikhlas, istiqomah dan tawakkal (sebagaimana yang
diajarkan nabi Allah Khidir as. Kepada nabi Allah Musa as).
Dan pada tahap awal, hendaklah kita memulai zikir kita dengan lisan,
baik dengan cara membaca al-quran semampu kita secara rutin atau dengan
cara membaca bacaan-bacaan yang diajarkan rasulullah Saw pada setiap
selesai shalat fardhu, seperti tasbih, tahmid dan takbir, atau bisa juga
dengan cara membaca doa pada setiap apa yang akan kita lakukan. Dan
bila hal itu belum mampu juga, maka dzikrullah bisa kita mulai dengan
cara membaca basmalah pada setiap pekerjaan yang akan kita lakukan. Ini
semua merupakan latihan pada tahap awal menuju dzikrullah dengan hati
sebagai tahapan berikutnya.
Semoga zikir yang diadakan dalam
rangka HUT ke-67 Lombok Tengah mengundang rahmat Allah Swt sebagaimana
doa yang dipanjatkan oleh Ustadz Arifin Ilham bersama masyarakat serta
selalu membimbing, memberi hidayah dan taufik-Nya, sehingga kita
tergolong ke dalam hamba-hamba-Nya yang tahu diri. Seraya tetap memohon
agar semua kejadian dan peristiwa pahit yang sedang kita alami saat ini,
dapat menjadi pelajaran dan secepatnya diberikan jalan keluar, entah
itu berupa turunnya hujan atau lainnya. Wallahul muwaffiq ila
Darissalam.