Selasa, 16 Oktober 2012

MANAJEMEN TEH BOTOL

Mulai hari Senen (15-17/10/2012) sampai dengan hari Rabu, saya mengikuti rapat kordinasi Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Agama Islam melalui penyelenggaraan Peningkatan Kompetensi Guru (PKG), kita tingkatkan kualitas guru Pendidikan Agama Islam pada Sekolag, di Carradin Hotel, Jl. Kebon Jati Bandung. Pada tahap pertama kegiatan tersebut diikuti oleh tujuh kabid Mapenda Kanwil

Depag Provinsi dan 57 PTAI di tujuh wilayah provinsi.

Pada acara pembukaan Direktur Pendidikan Agama Islam Dr.H. Amin Haedari, M.Pd mengungkapkan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan kualitas guru PAI pada Sekolah. Peningkatan kualitas guru mendapat perhatian khusus dari pemerintah bila dibandingkan dengan kualitas lainnya. Peningkatan kualitas guru tidak semata-mata menjadi tugas pemerintah, tetapi perguruan tinggi juga harus bertanggungjawab untuk menhasilkan calon guru yang berkualitas.

Namun demikian, dilihat dari perannya memang pemerintahlah yang mempunyai tugas lebih besar dan peran itu terus diupayakan semaksimal mungkin. Upaya-upaya untuk peningkatan kualitas guru terus dilakukan pemerintah mulai dari pembuatan undang-undang guru dan dosen, Sertifikasi, peningkatan kesejahteraan guru, sampai dengan pemberian pelatihan bagi guru secara berjenjang dan berkesinambungan. Hemat saya, pasca pelatihan itu yang terpeting, dimana para guru yang pernah dilatih dapat langsung berposisi sebagai penggerak di sekolahnya masing-masing guna menghasilkan peserta didik yang berkualitas.

Program-program peningkatan kualitas guru selalu diadakan setiap tahunnya, tetapi belum tampak hasil sesuai yang diharapkan dari pelaksanaan program tersebut. Memang terdapat beberapa permasalahan dari program itu diantaranya pembimbingan yang belum fokus, penyediaan guru berkualitas, perubahan sikap guru (gara-gara beban tugas ngajar 24 jam), dan guru belum siap menjadi guru, karenanya perlu kesadaran diri menjadi guru. Artinya, banyak diantara guru yang terpaksa menjadi guru karena pekerjaan lainnya tidak ada. Hal itu menjadi problem tersendiri dan perlu mendapat perhatian khsusus, misalnya di dalam penerimaan guru harus ada uji kompetensi untuk menjadi guru, sebagaimana uji kompetensi menjadi seorang dokter spesialis.

Memberikan problem solving terhadap permasalahan guru yang demikian komplek tidak bisa menggunakan manajemen teh botol yakni manajemen yang menganggap kebutuhan semua orang sama. Permasalahan guru memang sangat kompleks dan berbeda-beda, karena itu penanganannya juga seharusnya sesuai dengan kompleksitas permasalahannya. Dan permasalahan di setiap daerah tidak mungkin sama, bahkan juga permasalahan di setiap sekolah berbeda pula.

Memberikan pelatihan dalam kerangka peningkatan kompetensi guru (PKG) tetap menjadi program prioritas kementrian agama khsusnya di Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah di bawah pimpinan Direktur Dr.H. Amin Haedari, M.Pd. Kehadiran para peserta rapat kordinasi dalam rangka melakukan kerjasama peningkatan kualitas kompetensi guru agama di sekolah pada daerahnya masing-masing, mulai dari TK/SD, SMP dan SMA/SMK.

Materi-materi pelatihan nantinya tidak seragam atau dengan kata lain materi-materi pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik permasalahan yang ada di daerahnya dan bukan philosophi manajemen teh botol. Dan secara umum, materi-materi pelatihan meliputi ICT, pembuatan Bahan Ajar, PTK, Leadership, dan atau materi lainnya sesuai kebutuhan. Tujuan akhir dari kegiatan itu nantinya diharapkan lahir guru-guru agama Islam yang berkualitas, dan sadar dirinya menjadi pendidik (bukan semata sebagai pengajar). Wallahul muwaffiq ila Darissalam.

0 komentar: